2016

Di makassar pertama ku injakkan kaki sempat aku berfikir kenapa aku ke makassar kemudian perasaanku bukan hanya senang tapi ada juga kekhawatiran, tujuanku dikota ini bukan untuk bersenang-senang atau mencari pekerjaan, tujuan utama datang ke makassar untuk kuliah selebihnya hanya kekhawatiran. Ibuku menelfon berkata "sepupu kamu ada di makassar coba tanyakan soal kampus-kampus disana" Ibuku memperkenalkan aku dengan sodara spupuku namanya Abil kabarnya bulan lalu barusan habis wisuda, sedangkan saya bulan lalu baru saja lulus sekolah menengah, Kira-kira umurku dan dia beda lima tahun kita tebakan saja. Dia ceritakan saya soal kampus-kampus yang ada di makassar katanya kampus negeri paling rekomendasi dan swasta ada juga yang bagus ucapnya. saya merasa tidak percaya diri bisa lulus di kampus negeri, Abil memotivasi saya, aku berfikir kok bahasanya susah masuk dikepala dalam pikirku motifasi apa ini susah sekali dimengerti, intinya dia menyemangati saya supaya bisa masuk di perguruan tinggi negeri. Hpku bunyi lagi !Mamaku menelfon tanyakan kabar,tanyakan makan apa disana, banyak kekhawatiran yg ia sampaikan tentang saya, jawab ku amanji bu' dengan semangat ku ungkapkan. Spupu mengajak saya pergi makan coto, kebetulan sekali saya sangat lapar habis perjalanan jauh. Keesokan harinya jam 5 subuh aku bangun siap-siap untuk tes ujian seleksi Sesampainya disana saya bingung hanya untuk parkir motor saja merasa was-was seperti seseorang paranoid. Pada akhirnya imajinasiku bukan lagi berimajinasi dan tidak lagi terbayang-bayang kampus itu seperti apa. Seleksi ujian tesnya sudah selesai aku bergegas untuk kembali tempat tinggal sementara saya di rumah spupuku. Sesampainya dirumah aku bingung mau ngapain, langsung saja saya buat secangkir kopi lalu kemudian ku hubungi teman dekatku yang kuanggap lebih dari pertemanan namanya pitry dia selalu menunggu kabarku sesekali tiap aku menghubunginya lewat instagram, hubungan ini juga selalu aku pertimbangan bagaimana nanti ketika hubungan ini akan berjalan selamanya itulah kenapa dia selalu menunggu kabarku, aku berdialog dengan diriku sendiri tentang dia lalu kenapa aku mendekatinya, kenapa dia menunggu kabarku sedangkan aku hanyalah laki-laki biasa dan tidak perlu menunggu kabarku yang tidak begitu penting, inilah hubungan kami yang seumuran jagung hahaha... Pertamakali Aku mengenalnya waktu itu aku kelas 3 SMK dan dia masih masih kelas 2 SMP Ceritanya panjang kenapa saya mencintai dia dan dia mencintai saya, awal mulanya saya sering melihat updetanya di aplikasi bmm, pandang pertama waktu itu aku sering melihatnya ketika aku pulang dari sekolahku, hubungan kami seperti pangeran kecil dan ratu yang cantik bisa dibilang kekanak-kanakan. Setelah menjalani beberapa bulan hubungan kami seperti taman dihalaman rumah setiap pagi dibasahi embun pagi.

Komentar

Postingan Populer